Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Melena: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

melena-adalah-doktersehat

DokterSehat.Com – Keluarnya darah bersama dengan feses bisa mengindikasikan adanya gangguan pencernaan. Salah satu kondisi ini disebut dengan melena. Melena adalah kondisi di mana feses berwarna hitam dan teksturnya kering, serta berbau busuk. Ketahui lebih lanjut tentang penyebab, gejala, dianosis, dan pengobatan untuk penyakit melena berikut ini!

Apa Itu Melena?

Melena adalah kondisi di mana feses berwarna hitam, berktekstur kering, dan sering kali mengeluarkan bau busuk. Pada dasarnya, konsumsi makanan atau bahan lain dengan warna hitam yang pekat seperti licorice, arang aktif, atau blueberry dapat menyebabkan tinja berubah berwarna hitam, namun hal ini tidak disebut dengan melena.

Melena adalah kondisi di mana terdapat darah yang bercampur dengan feses, sehingga menyebabkan perubahan warna pada feses. Kondisi ini biasanya diakibatkan dengan adanya gangguan pencernaan pada sistem pencernaan bagian atas seperti pada kerongkongan atau lambung.

Jika pendarahan terjadi pada saluran pencernaan bagian bawah seperti pada usus besar, biasanya akan menyebabkan feses berubah merah dengan darah yang terlihat lebih segar, kondisi ini tidak disebut sebagai melena, melainkan hematochezia.

Penyebab Melena

Penyakit melena bukan merupakan penyakit sebenarnya, melainkan merupakan sebuah gejala. Secara umum penyebab melena adalah gangguan pencernaan pada saluran pencernaan bagian atas yang menyebabkan pendarahan. Berikut adalah beberapa penyakit penyebab melena:

  • Tukak lambung
  • Varises lambung dan esofagus, kondisi ini bisa disebabkan oleh sirosis hati
  • Radang perut
  • Kanker perut (kanker kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, atau ampula)
  • Sindrom Mallory-Weiss
  • Trauma akibat banda asing
  • Pembuluh darah abnormal

Selain penyebab di atas, melena juga bisa terjadi pada bayi baru lahir. Pada bayi, penyebab melena adalah karena bayi menelan darah selama proses persalinan.

Gejala Melena

Gejala melena ditandai dengan feses berwarna hitam pekat, berktekstur lengket, dan menimbulkan bau busuk. Darah berubah menjadi hitam akibat perjalanannya dalam sarulan pencernaan sebelum mencapai anus. Sebaiknya segera hubungi dokter jika gejala melena muncul dengan gejala seperti berikut ini:

  • Muntah darah
  • Pusing hingga kehilangan kesadaran

Gejala mungkin bisa berbeda pada setiap orang, bergantung pada kondisi yang mendasari melena dan seberapa parah kondisi tersebut. Jika mengalami kondisi yang dicurigai sebaagai melena, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan terdekat.

Diagnosis Melena

Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan seperti makanan yang belakangan di konsumsi, obat-obatan yang belakangan dikonsumsi, dan tentang kemunculan gejala lainnya seperti sakit perut, muntah darah, gas berlebihan, diare, atau demam.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa konsumsi makanan tertentu dapat menyababkan feses hitam. Dokter dapat melakukan uji feses menggunakan bahan kimia untuk mengindentifikasi keberadaan darah.

Pemeriksaan lain juga dibutuhkan untuk memastikan penyebab yang mendasari melena. Berikut adalah beberapa tes yang mungkin dilakukan:

  • Gastroskopi, pemeriksaan menggunakan tabung kecil yang dilengkapi dengan kamera. Alat ini dimasukkan melalui mulut hingga ke keriangkongan untuk mencari sumber pendarahan pada saluran pencernaan.
  • Pemindaian darah
  • Pemariksaan darah, meliputi pemeriksaan darah lengkap dan sebagain, pemeriksaan serum kimia, dan pembekuan darah.
  • Tes untuk memastikan apakah terdapat infeksi Heliobacter pylori
  • Endoskopi kapsul, penggunaan kapsul yang dilengkapi kamera untuk merekam vidio pada usus kecil
  • Enteroskopi, pemeriksaan yang dapat mencakup hingga bagian usus kecil yang tidak dapat dijangkau dengan gastrsokopi.

Selain pemeriksaan di atas, pemeriksaan lain juga mungkin dilakukan untuk memastikan penyebab melena. Pemeriksaan dilakukan sesuai kebutuhan dengan melihat gejala secara keseluruhan. Melena dapat menjadi kondisi yang berbahaya ataupun tidak berbahaya, bergantung pada penyebabnya.

Pengobatan Melena

Pengobatan pada melena tidak berbeda jauh dengan hematochezia, penanganan melena adalah dengan berfokus untuk menghentikan pendarahan yang terjadi. Pengobatan juga tentunya disesuaikan dengan penyebab dari melena. Berikut adalah beberapa cara untuk pengobatan melena:

1. Obat-obatan

Pengobatan melena yang pertama adalah dengan menggunakan obat-obatan untuk menghantikan pendarahan yang disbebabkan oleh gangguan pencernaan tersebut. Dokter mungkin akan mengombinasikan obat untuk mengatasi masalah lambung seperti antasida, sulfakrat, atau PPI, dengan obat anti pendarahan.

Obat untuk mengatasi melena harus didapatkan melalui resep dokter dan menyesuaikan dengan penyebab atau pemicu munculanya gejala melana.

2. Elektrokauterisasi

Elektrokauterisasi atau bedah listrik merupakan prosedur bedah menggunakan listrik untuk memanaskan jaringan tertentu dalam tubuh untuk mengendalikan pendarahan atau menghilangkan jaringan abnormal.

3. Embolisasi

Embolisasi adalah prosedur minim invasif lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi pendarahan yang menyababkan melena. Embolisasi dilakukan dengan cara memasukkan kareter atau selang kecil pada pembuluh darah untuk menyumbat pendarahan.

4. Operasi

Prosedur bedah adalah pilihan terakhir yang dilakukan jika prosedur lain tidak mampu untuk mengentikan pendarahan yang menyebabkan melena. Pembedahan dilakukan untuk mengatasi luka pada saluran pencernaan yang menjadi penyebab melena tersebut. Prosedur ini juga yang umumnya dipilih jika pendarahan di sebabkan oleh tumor pada saluran pencernaan.

Pencegahan Melena

Pencegahan melena adalah dengan cara menghindari semua pemicu gangguang pencernaan. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pendarahan saluran penceraan yang bisa menyebabkan melena:

  • Batasi penggunaan obat antiinflamasi non steroid.
  • Batasi konsumsi makanan yang pedas, asam, dan panas, berlemak, berminyak, dan bersantan terutama jika Anda memiliki gangguan saluran pencernaan.
  • Batasi konsumsi minuman seperti kopi, teh, dan alkohol.
  • Pastikan kebutuhan cairan cukup agar tubuh terhidrasi dengan baik dan saluran pencernaan dapat bekerja dengan baik.
  • Hindari rorok.
  • Terapkan pola hidup sehat secara keseluruhan, yaitu tidur cukup, makan denagn gizi seimbang, dan olahraga secara rutin.
  • Jika Anda memiliki gangguan saluran pencernaan, ikuti petunjuk dokter agar kondisinya tidak memburuk hingga menyebabkan melena.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.