Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makan Telur Setiap Hari Bisa Cegah Diabetes? Ini Faktanya!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Metode-sehat-masak-telur-doktersehat-1
Photo Credit: Flickr.com/Trevor King

DokterSehat.Com– Telur dikenal luas sebagai salah satu lauk yang paling baik bagi kesehatan. Kandungan proteinnya yang tinggi bisa membuat sel-sel tubuh terjaga kesehatannya. Hanya saja, ada anggapan yang menyebut telur bisa mencegah datangnya diabetes. Sebenarnya, apakah memang telur bisa memberikan manfaat kesehatan ini?

Khasiat makan telur

Sebuah penelitian dilakukan di University of Eastern Finland, Finlandia. Dalam penelitian ini, dihasilkan fakta bahwa kandungan di dalam telur berupa metabolit bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 dengan signifikan. Fakta ini terungkap setelah para peneliti mengecek kondisi kesehatan sejumlah partisipan berjenis kelamin pria dari Finlandia Timur yang berpartisipasi dalam studi berjudul Studi Faktor Risiko Penyakit Jantung Iskemik Kuopio.

Selain melakukan tes darah untuk mengetahui kondisi gula darahnya, para partisipan ini juga dicek kebiasaan makannya. Hasilnya adalah, mereka yang menerapkan pola makan yang sehat dan rutin makan telur cenderung memiliki risiko diabetes yang lebih rendah.

Para peneliti juga menemukan sejenis senyawa biokimia di dalam darah yang mampu memprediksi risiko terkena diabetes layaknya asam amino tirosin.

Memang, mencegah diabetes tidak hanya bisa dilakukan dengan cara makan telur saja, namun pakar kesehatan yakin bahwa telur bisa dijadikan asupan diet harian yang mampu membantu mencegah datangnya penyakit yang dikenal mampu menyebabkan komplikasi mematikan ini.

Berbagai cara mencegah diabetes yang bisa dilakukan

Selain makan telur sebagaimana yang diungkap sebelumnya, pakar kesehatan menyarankan kita untuk benar-benar mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat demi mencegah diabetes.

Berikut adalah beberapa gaya hidup yang bisa kita terapkan demi mencegah datangnya penyakit ini.

  1. Tidur cukup setiap malam

Banyak orang yang mengalami kurang tidur karena kebiasaan begadang demi menyelesaikan pekerjaan, menonton televisi, bermain ponsel, dan alasan lainnya. Meski terlihat sebagai hal yang sepele untuk dilakukan, pakar kesehatan menyebut kebiasaan kurang tidur akan memicu kekacauan hormon yang berujung pada meningkatnya kadar gula darah. Salah satu hormon yang paling terdampak akibat hal ini adalah hormon insulin yang memang fungsinya adalah memetabolisme gula darah.

  1. Menerapkan pola makan yang sehat

Pastikan untuk menerapkan pola makan dengan kadar gizi yang seimbang. Perbanyak asupan serat dari sayur dan buah-buahan dan cobalah untuk menurunkan asupan makanan tinggi dan gula layaknya kue, permen, dan camilan tidak sehat lainnya. Asupan junk food atau makanan tinggi lemak seperti gorengan juga sebaiknya mulai dibatasi demi menurunkan jumlah asupan kalori harian.

  1. Rajin berolahraga

Berolahraga tidak hanya tentang menurunkan berat badan. Jika kita rutin melakukannya, maka kadar gula darah bisa dijaga tetap dalam kondisi seimbang. Tubuh juga tidak akan mudah mengalami obesitas, salah satu kondisi yang memang bisa meningkatkan risiko terkena diabetes.

Tak perlu lama-lama, kita bisa melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari demi mendapatkan manfaat kesehatannya.

  1. Tidak merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol

Kebiasaan merokok bisa merusak pankreas, organ yang memproduksi hormon insulin. Minuman beralkohol juga bisa menyebabkan efek yang sama jika dikonsumsi berlebihan atau terlalu sering.

  1. Menurunkan asupan minuman manis

Cobalah untuk menurunkan asupan minuman manis seperti teh manis, kopi yang diberi tambahan gula atau krim, jus dengan tambahan gula, minuman berenergi, minuman botolan, dan lain-lain. Dengan melakukannya, diharapkan kita bisa menurunkan asupan gula dan kalori harian dengan efektif.

  1. Rutin melakukan pengecekan kadar gula darah

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk melakukan pengecekan kadar gula darah secara rutin setidaknya setahun sekali demi memantau kadar gula darah di dalam tubuh sehingga bisa dijadikan pedoman untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.