Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspadai Makanan yang Berpotensi Menyebabkan Kanker Ini

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

makanan-cepat-saji-junk-food-doktersehat
Photo Source: Flickr/avlxyz

DokterSehat.Com– Apa yang kita makan akan memberikan pengaruh besar bagi kondisi kesehatan tubuh. Masalahnya adalah terkadang makanan yang terlihat enak dan lezat ternyata juga bisa menyebabkan datangnya kanker. Sebenarnya, apa sajakah makanan yang berpotensi menyebabkan datangnya salah satu penyakit yang sulit untuk disembuhkan ini?

Beberapa jenis makanan yang bisa memicu kanker

Ternyata, ada cukup banyak makanan yang bisa menyebabkan kanker. Makanan-makanan ini biasanya memiliki rasa yang enak sehingga membuat kita ketagihan.

Berikut adalah beberapa makanan pemicu kanker yang sebaiknya tidak sering kita konsumsi.

  1. Daging merah

Daging merah seperti daging kambing, domba, babi atau sapi termasuk dalam bahan makanan yang sering kita konsumsi karena bisa diolah menjadi berbagai masakan yang lezat. Sayangnya, mengonsumsinya dengan berlebihan atau terlalu sering bisa menyebabkan datangnya kanker. Hal yang sama berlaku jika kita mengonsumsi daging olahan seperti nugget, sosis, dan bacon. Bahkan, jika kita terbiasa mengolah daging dengan cara membakarnya, maka risiko untuk terkena kanker bisa semakin meningkat.

  1. Gorengan

Gorengan juga termasuk sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena bisa dijadikan camilan atau lauk yang sangat nikmat. Sayangnya, berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam International Journal of Cancer, dihasilkan fakta bahwa terlalu sering mengonsumsi gorengan bisa meningkatkan risiko beberapa jenis kanker seperti kanker usus besar atau kanker payudara.

Jika kita membeli gorengan di pinggir jalan, risiko untuk terkena kanker juga akan meningkat dengan signifikan karena minyak yang digunakan biasanya dipakai hingga berulang kali.

  1. Makanan kalengan

Sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam Environmental Research Journal menghasilkan fakta bahwa di dalam makanan kalengan bisa ditemukan kandungan bisphenol-A yang bisa memicu kerusakan DNA, meningkatkan risiko kanker, serta risiko diabetes.

  1. Makanan serta minuman instan

Makanan dan minuman instan termasuk mie instan jika dikonsumsi dengan berlebihan bisa memicu kanker karena adanya kandungan akrilamida. Beberapa kandungan lain di dalam makanan dan minuman instan seperti pemanis buatan layaknya sakarin dan siklamat juga bisa menyebabkan kanker. Selain itu, bahan-bahan lain seperti bahan pengawet dan sodium nitrit juga bisa menyebabkan kanker pada beberapa bagian tubuh seperti lambung.

  1. Acar

Kita tentu sering menemukan acar saat memesan makanan layaknya nasi goreng, bukan? Banyak orang yang berpikir jika acar adalah makanan sehat, padahal, acar bisa menyebabkan kenaikan risiko beberapa jenis penyakit tertentu layaknya hipertensi atau kanker jika terlalu sering dikonsumsi.

  1. Minuman beralkohol

Minuman beralkohol dikenal luas sebagai pemicu datangnya kanker dan masalah kesehatan pada organ liver. Beberapa jenis kanker yang bisa muncul akibat kebiasaan mengonsumsi minuman keras adalah kanker hati, kanker usus besar, kanker payudara, kanker pankreas, serta kanker sarkofagus.

  1. Makanan cepat saji

Pakar kesehatan Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo yang merupakan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia menyebut sering mengonsumsi makanan cepat saji bisa menyebabkan datangnya kanker. Penyebabnya bukanlah kandungan MSG yang tinggi di dalam makanan cepat saji, melainkan kecenderungan untuk mengalami obesitas jika terlalu sering mengonsumsinya.

“Kalori di dalam makanan cepat saji bisa memicu obesitas. Padahal, obesitas bisa memicu peningkatan risiko kanker. Hal ini disebabkan oleh berubahnya sistem hormon layaknya hormon leptin yang bisa menyebabkan datangnya penyakit ini,” terang dr. Aru.

Meski enak, sebaiknya memang kita tidak terlalu sering mengonsumsi makanan-makanan tersebut demi mencegah datangnya kanker yang berbahaya.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.