Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Transamin: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

obat-transamin-doktersehat

DokterSehat.Com – Transamin obat apa? Transamin adalah obat dengan kandungan bahan aktif Asam traneksamat. Obat ini masuk ke dalam golongan antifibrinolitik yang digunakan untuk mengatasi pendarahan. Obat ini bekerja dengan cara menghambat percahnya fibrin, yang merupakan agen pembeku darah.

Pada beberapa kondisi, bekuan darah tidak dapat bertahan dan kembali pecah sehingga pendarahan terus terjadi. Obat ini bekerja untuk mencegah kehancuran tersebut sehingga pendarahand apat dihentikan. Ketahui lebih lanjut tentang manfaat, dosis, petunjuk penggunaan, efek samping, dan informasi lainnya mengenai obat ini!

Manfaat Transamin

Secara umum manfaat transamin adalah untuk mengatasi pendarahan. Pendarahan seperti apa yang bisa diatasi dengan obat Transamin? Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diatasi menggunakan Transamin:

  • Mengatasi pendarahan abnormal saat menstruasi
  • Mengatasi pendarahan berlebihan saat operasi
  • Mimisan
  • Pendarahan pada proses cabut gigi

Selain kondisi di atas, obat Transamin juga digunakan untuk beberapa kasus pendarahan lainnya. Manfaat Transamin secara lengkap tertera pada kemasan. Penggunaan Transamin akan ditentukan oleh dokter untuk menentukan jenis pendarahan yang dapat diatas menggunakan obat ini.

Dosis Transamin

Transamin hadir dalam sediaan kapsul dan juga ampul (injeksi). Transamin tablet tersedia dalam 3 sediaan yaitu dengan jumlah kandungan bahan aktif yang berbeda yaitu 250 mg, 500 mg, hingga 650 mg. Sedangkan Transamin injeksi memiliki kandungan Asam traneksamat 100 mg/mL.

Dosis Transamin disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Berikut adalah dosis Transamin yang disarankan berdasarkan kondisinya:

  • Pendarahan menstruasi: 1.300 mg, diberikan 3 kali sehari. Dosis maksimal hariannya adalah 3.900 mg, diberikan paling lama selama 5 hari selama menstruasi.
  • Hemofilia (untuk pencabutan gigi): 2-3 tablet 500mg setiap 8 jam sekali. Dosis didasarkan pada 25 mg/kg.
  • Hereditary angioedema: 2-3 tablet 500 mg, diberikan 3 kali sehari selama beberapa hari.
  • Hifema trauma (pendarahan pada mata): 2-3 tablet 500 mg, diberikan 3 kali sehari.

Dosis Transamin pada anak biasanya ditentukan berdasarkan berat tubuhnya dan melihat pada kondisinya. Dosis di atas adalah dosis yang disarankan. Dosis dapat berubah bergantung pada kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Transamin

Gunakanlah obat ini sesuai dengan petunjuk penggunaan yang disarankan. Berikut adalah petunjuk penggunaan Transamin yang perlu diperhatikan:

  • Transamin tablet atau kasul diberikan melalui oral.
  • Transamin tablet atau kasup dapat dikonsumsi sesudah maupun sebelum makan.
  • Gunakan obat pada jam yang sama setiap harinya.
  • Jika Anda lupa, segera konsumsi obat ketika ingat. Apabila waktunya dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya.
  • Konsumsi obat sesuai dengan petunjuk yang diberikan dokter.
  • Penggunaan Transamin injeksi harus dilakukan oleh ahli kesehatan.

Petunjuk Penyimpanan Transamin

Berikut adalah petunjuk penyimpanan Transamin yang perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas obat:

  • Simpan obat ini pada suhu antara 25°C-30°C.
  • Simpan obat di tempat kering dan tidak lembap
  • Hindari obat dari sinar matahari langsung
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak
  • Jangan pindahkan obat dari dalam kemasannya.
  • Jika obat sudah expired, tanyakan pada apoteker tentang petunjuk pembuangan obat untuk mengindari kerusakan lingkungan akibat pembuangan limbah sembarangan.

Efek Samping Transamin

Setiap obat tentunya berpotensi menyebabkan efek samping, begitu juga dengan Transamin. Berikut adalah beberapa efek samping Transamin yang mungkin terjadi:

  • Reaksi alergi
  • Gangguan penglihatan
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Anemia
  • Hidung tersumbat
  • Nyeri otot atau sendi
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Migrain

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat dari penggunaan dosis yang kurang tepat atau akibat dari kondisi tertetu. Jika terajdi efek samping, segera hentikan penggunaan obat. Jika efek samping tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat Transamin

Penggunaan obat Transamin dengan obat-obatan lain dapat menyebabkan interaksi obat yang dapat menurunkan efektivtias obat atau meningkatkan risiko efek samping. Salah satu jenis obat yang tidak disarankan untuk dikonsumsi bersama denagn Transamin adalah obat fibrinolitik, karena akan menetralkan efek trombolitik pada obat tersebut.

Jika Anda sedang menjalani pengobatan lain atau mengonsumsi jenis obat lainnya, selalu beri tahu dokter agar interaksi obat dapat dihindari. Konsumsi alkohol atau makanan dan minuman tertentu juga bisa menyebabkan interaksi obat, sehingga tanyakan pada dokter makanan atau minuman apa yang boleh dikonsumsi bersama dengan obat ini.

Perhatian dan Peringatan Transamin

Transamin termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Agar penggunaan obat ini tetap aman, berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi perhatian dan peringatan bagi Anda selama penggunaan Transamin:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif pada Asam traneksamat dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat atau kondisi pendarahan pada urin, pendarahan pada otak, pendarahan tidak terkendali, koagulasi intravaskular diseminata, siklus haid tidak teratur, pembekuan darah pada pembuluh darah, ganguan ginjal, menggunakan kontrasepsi oral.
  • Sebelum prosedur operasi, beri tahu dokter atau dokter gigi tentang obat apa saja yang Anda konsumsi belakangan ini
  • Obat ini masuk ke dalam kategori B untuk penggunaan pada ibu hamil, yang artinya studi pada binatang tidak menunjukkan adanya risiko pada janin, namun belum dilakukan studi terkonstrol pada manusia. Penggunaan pada ibu hamil harus di bawah pengawasan dokter.
  • Penggunaan pada ibu menyusui tidak disarankan karena obat Transamin dapat diserap ASI. Diskusikan dengan dokter tentang penggunaannya.
  • Penggunaan pada wanita yang berencana hamil sebaiknya digunakan di bawah pengawasan dokter.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.