Kalium Permanganat: Cara Pakai, Manfaat, dan Efek Samping
DokterSehat.Com – Pernahkah Anda mendengar larutan PK atau PeKa? Larutan PK merupakan kepanjangan dari permanganas kalikus. Permanganas kalikus ini memiliki nama lain yang cukup terkenal, yaitu kalium permanganat.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kalium permanganat? Simak informasi ini dan temukan apa itu kalium permanganat, indikasi kalium permanganat, kontraindikasi kalium permanganat, manfaat kalium permanganat, dosis kalium permanganat, cara pakai kalium permanganat, efek samping kalium permanganat, dan lainnya.
- Nama: Kalium Permanganat
- Kelas Terapi: Desinfektan » Antibakteri dan Antijamur
- Rumus Molekul: KMnO4
Apa Itu Kalium Permanganat?
Kalium permanganat adalah senyawa kimia yang memiliki sifat antibakteri dan antijamur. Senyawa kalium permanganat memiliki rumus molekul KMnO4. Ini artinya, kalium permanganat mengandung kalium, mangan, dan oksigen.
Bentuk Sediaan Kalium Permanganat
Senyawa kalium permanganat memiliki bentuk sediaan berupa serbuk kristal berwarna ungu. Namun, ketika ingin menggunakannya, serbuk kalium permanganat ini diubah menjadi bentuk larutan sehingga menjadi larutan PK.
Melarukan serbuk kalium permanganat tidaklah sulit karena sifat kimia dari kalium permanganat mudah larut di dalam air. Kalium permanganat juga termasuk ke dalam golongan peroksidan. Hal ini dikarenakan senyawa kimia ini dapat melepaskan oksigen.
Indikasi Kalium Permanganat
Kalium permanganat bisa digunakan jika Anda memiliki luka yang terinfeksi akibat jenis bakteri atau jamur tertentu. Larutan PK ini tak ubahnya seperti larutan pembersih luka infeksi atau cairan antiseptik.
Anda juga bisa menggunakan senyawa kalium permanganat bila terindikasi memiliki masalah kulit (dermatitis). Akan tetapi, Anda baru bisa menggunakan jika dokter telah memberikan diagnosisnya.
Beberapa penyakit kulit yang dapat diobati dengan menggunakan larutan dari senyawa kalium permanganat di antaranya adalah impetigo, kutu air, iritasi urin, dan pempigus.
Orang-orang yang telah menjalani operasi ambeien juga dapat menggunakan kalium permanganat untuk membersihkan anus. Ibu-ibu yang telah melahirkan boleh mencuci bagian perineumnya dengan kalium permanganat atas pengawasan tenaga medis profesional.
Kontraindikasi Kalium Permanganat
Senyawa kalium permanganat tidak bisa digunakan jika Anda memiliki luka yang cukup parah. Parameter luka tersebut biasanya harus ditutup dengan rapat. Selain itu, luka tersebut juga memiliki kedalaman yang tinggi. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan solusi pengobatan yang lebih baik.
Manfaat Kalium Permanganat
Senyawa kimia yang dikenal dengan nama larutan PK ini memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan kulit. Manfaat kalium permanganat bisa mengobati luka yang terinfeksi jamur atau bakteri. Sifat kimia kalium permanganat dapat membunuh jamur dan bakteri.
Manfaat lain dari kalium permanganat adalah untuk mengobati beberapa masalah kulit seperti impetigo dan kutu air. Kalium permanganat juga bermanfaat sebagai cairan antiseptik yang dapat membersihkan area anus dan perineum.
Cara Menyimpan Kalium Permanganat
Kalium permanganat harus disimpan sebaik-baiknya karena kalium permanganat cukup berbahaya bagi tubuh manusia. Cara menyimpan kalium permanganat harus di dalam wadah yang tertutup rapat dan kering.
Simpanlah kalium permanganat jauh dari bahan kimia yang akan meledak bila bereaksi. Beberapa senyawa tersebut seperti amonia, asetat, formaldehyde, fosforus, sulfur, gula, asam sulfat, zat-zat kimia organik, dan lainnya.
Cara Pakai Kalium Permanganat
Pemakaian kalium permanganat juga harus sesuai dengan aturan. Apabila Anda ingin menggunakannya untuk mengobati dermatitis maka encerkanlah kalium permanganat menjadi larutan dengan perbandingan 1:10.000.
Penggunaan pada luka infeksi memiliki rasio pengenceran 1:5.000. Jangan pernah membuat larutan kalium permanganat lebih kental dari 1:5000 karena dapat mengiritasi kulit Anda.
Setelah larutan PK Anda telah siap maka gunakanlah beberapa alat sebagai perlindungan. Gunakan goggles (kacamata laboratorium), masker, dan sarung tangan berbahan karet nitril dengan ketebalan 0.11 mm.
Cara Kerja Kalium Permanganat
Kalium permanganat bisa menyembuhkan luka infeksi dan masalah dermatitis bukanlah secara ajaib. Ada penjelasan ilmiah bagaimana cara kerja kalium permanganat hingga bisa mengobati masalah kulit.
Senyawa kalium permanganat yang merupakan golongan peroksidan dapat melepaskan oksigen apabila bersentuhan dengan zat-zat organik. Pelepasan oksigen dalam jumlah banyak menghasilkan reaksi kimia yang bersifat bakterisidal sehingga mampu membunuh bakteri ataupun jamur.
Dosis Kalium Permanganat
Kalium permanganat tidak boleh dipakai dengan dosis yang sembarangan. Dosis kalium permanganat untuk infeksi kulit adalah 0,0002%, sedangkan dosis kalium permanganat untuk masalah dermatitis adalah 0,0001%.
Anda bisa mengompres area yang terinfeksi sebanyak 2 hingga 3 kali sehari. Pada masalah dermatitis seperti kutu air, Anda bisa merendam kaki yang terkena kutu air sebanyak 3 kali sehari.
Efek Samping Kalium Permanganat
Tak ubahnya seperti obat-obatan yang juga mengandung bahan kimia, kalium permanganat pun tak lepas dari beberapa efek samping. Efek samping kalium permanganat tergantung pada bagian atau area tubuh yang terpapar.
Apabila kalium permanganat masuk ke dalam pernapasan maka akan menimbulkan efek samping seperti batuk-batuk, sesak napas, oedema, dan iritasi mukosa. Kalium permanganat juga dapat mengiritasi kulit jika digunakan dalam persentase yang lebih kental dari aturan.
Efek samping kalium permanganat yang mengenai area mata akan mengiritasi mata dan menyebabkan kerusakan mata bahkan bisa sampai menjadi buta. Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan kalium permanganat sesuai dosis dan cara pakai.
Kalium permanganat akan memiliki efek samping berupa toksik terhadap saluran cerna apabila sampai tertelan. Efek samping kalium permanganat jika tertelan bisa berakibat fatal bagi keselamatan jiwa Anda.
Peringatan Penggunaan Kalium Permanganat
Jangan pernah membuang kalium permanganat sembarangan terutama ke wilayah perairan. Hal tersebut bisa merusak lingkungan. Selain itu, kalium permanganat yang berinteraksi dengan zat-zat tertentu bisa memicu ledakan.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.