Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kanker Kantung Empedu: Tanda, Diagnosis, dan Penanganan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

kanker-kantung-empedu-doktersehat

DokterSehat.Com – Kantung empedu yang ukurannya kecil berfungsi untuk menyimpan cairan empedu. Kalau seseorang sedang makan dan tubuh melakukan pencernaan, cairan empedu akan mengalir ke usus dan membantu pencernaan serta memberikan warna. Kalau kantung empedu mengalami gangguan seperti kanker, pencernaan juga akan ikut terganggu.

Kanker kantung empedu sendiri sangat jarang muncul atau langka. Meski demikian, gangguan ini juga bisa berkembang cepat dan menyebar ke organ lain. Oleh karena itu kita harus mewaspadainya dengan mengetahui tanda dan bagaimana penangannya.

Penyebab dan faktor risiko kanker kantung empedu

Hingga saat ini dokter tidak tahu apa yang menyebabkan kanker kantung empedu muncul. Seperti halnya jenis kanker lainnya, kanker kantung empedu terjadi karena ada abnormalitas dari sel atau DNA. Akibatnya sel mengalami pertumbuhan yang signifikan dan menyerupai bentuk tumor yang ganas.

Meski penyebab kanker kantung empedu tidak diketahui, seseorang dengan kondisi di bawah ini bisa mengalami kanker kantung empedu lebih besar atau faktor risikonya naik.

  • Porcelain gallbladder. Kondisi ini menyebabkan lapisan di kantung empedu berubah warna menjadi lebih putih seperti porselen. Perubahan warna ini terjadi karena ada inflamasi yang dipicu oleh cholecystitis
  • Polip di kantung empedu. Polip atau daging tumbuh bisa muncul di kantung empedu meski tidak semuanya bersifat kanker. Dari penelitian yang dilakukan, hanya sekitar 5% polip yang bersifat kanker.
  • Jenis kelamin wanita. Dibandingkan dengan pria, wanita jauh lebih mudah mengalami kanker kantung empedu. Bahkan, kemungkinan terkena kanker ini bisa empat kali lipat lebih besar.
  • Etnik grup. Seseorang yang berasal dari etnik grup tertentu lebih mudah mengalami kanker kantung empedu. Beberapa jenis etnis yang mudah mengalaminya berasal dari kawasan Amerika dan Meksiko asli.
  • Seseorang dengan usia di atas 65 tahun ke atas cenderung mengalami kanker ini. Bahkan dari penelitian yang dilakukan, rata-rata penderita kanker kantung empedu sekitar 72 tahun.
  • Masalah saluran kantung empedu. Kalau saluran mengalami gangguan dan menyebabkan akses ke saluran pencernaan terganggu, cairan empedu bisa kembali dan akhirnya kantung mengalami inflamasi.
  • Mengalami tipus. Kalau penyakit yang menyerang usus ini tidak segera di atas dan menjadi parah kemungkinan memicu kanker kantung empedu akan besar.

Tanda-tanda kanker kantung empedu

Seseorang yang mulai memiliki kanker kantung empedu biasanya memunculkan beberapa tanda di bawah ini.

  • Nyeri perut yang cukup intens. Nyeri perut ini biasanya terjadi di bagian atas sebelah kanan atau dekat dengan posisi kantung empedu berada.
  • Mengalami penyakit kuning. Tubuh bagian kulit hingga mata akan mengalami perubahan warna menjadi kuning pekat akibat kelebihan bilirubin. Kondisi ini terjadi karena ada kerusakan di kantung empedu.
  • Benjolan di perut bagian atas. Saat kanker mulai tumbuh, kantung empedu tidak bisa mengeluarkan cairannya ke saluran pencernaan. Akibatnya cairan masuk ke hati dan menyebabkan organ ini menjadi bengkak dan sakit saat disentuh.
  • Sering mengalami mual dan ingin muntah berkali-kali.
  • Berat badan akan mengalami penurunan yang drastis. Saat pencernaan tidak dibantu empedu, kemungkinan besar nutrisi yang masuk tidak bisa diserap dengan maksimal.
  • Perut semakin membesar. Tidak hanya bagian atas saja kalau sudah mulai menunjukkan tanda keparahannya.
  • Sering mengalami demam.
  • Urine menjadi lebih gelap dan kadang aromanya sedikit berbeda dari sebelumnya.

Diagnosis dan tingkatan kanker kantung empedu

Kanker kantung empedu biasanya diketahui saat ada pembedahan di sekitar hati. Selebihnya gejala susah diketahui kalau tidak dilakukan tes. Berikut beberapa cara untuk mendiagnosis kanker kantung empedu.

  • Tes darah
  • Peralatan ultrasonik
  • CT scan
  • MRI scan
  • Percutaneous transhepatic cholangiography (PTC)
  • Biopsy
  • Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP)

Selanjutnya dokter akan melakukan diagnosis terhadap stadiumny, berikut beberapa jenis stadium yang akan terjadi.

  • carcinoma in situ (stadium 0)
  • kanker terbatas hanya di kantung empedu (stadium 1)
  • Kanker mulai membesar dan terus tumbuh (stadium 2)
  • Kanker menyebar ke simpul limfa atau kelenjar getah bening ( stadium 3)
  • Kanker mengalami metastasis (stadium 4)

Penanganan kanker kantung empedu

Kanker kantung empedu bisa ditangani dengan baik dengan operasi kalau stadiumnya belum tinggi. Kalau stadium cukup tinggi, dan mengalami metastasis penyembuhan akan susah dilakukan.

Beberapa penderita kanker kandung kemih ini ada yang tidak bisa dioperasi. Oleh karena itu dokter akan memberikan obat untuk bertahan hidup. Obat tidak digunakan untuk membunuh kanker, tapi mencegah terjadinya masalah pada tubuh yang menyebabkan terjadinya penurunan kesehatan.

Pencegahan kanker kantung empedu

Kanker kantung empedu termasuk susah disembuhkan apalagi ukurannya kecil. Selain itu survival rate 5 tahunnya juga cukup rendah di beberapa stadium. Nah, daripada terkena kanker, lebih baik melakukan pencegahan di bawah ini.

  • Menjaga berat badan dengan baik agar tidak mengalami obesitas. Kondisi obesitas bisa menyebabkan banyak sekali masalah termasuk di dalamnya kanker kantung empedu.
  • Tidak merokok atau mengonsumsi alkohol. Dua hal ini menyebabkan racun banyak masuk ke dalam tubuh dan memicu sel abnormal muncul.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan. Lakukan diet yang sehat seperti tidak terlalu banyak lemak dan karbohidrat.
  • Lakukan olahraga dengan rutin setiap harinya. Dengan melakukan olahraga, tubuh akan membuang kotoran tidak berguna melalui keringat, daya tahan meningkat, dan peluang kanker kantung empedu muncul sangat kecil. Lakukan olahraga setiap hari atau seminggu 3-5 kali.

Kanker kantung empedu bisa terjadi pada siapa saja dan efeknya bisa sangat fatal. Semakin parah stadium yang dimiliki semakin rendah pula kemungkinan hidup atau survival rate 5 tahun. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk kita semua.

 



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.