Tips Memilih Sabun Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
DokterSehat.Com – Banyak produk perawatan kulit bayi yang mengklaim menggunakan ‘bahan alami’. Sayangnya, ketika melihat daftar bahan aktifnya, bahan alaminya hanya terdiri dari air dan sisanya merupakan bahan aktif non-alami atau sintetis. Tips memilih sabun bayi harus diperhatikan karena jika salah, bisa mengakibatkan berbagai masalah pada kulit, organ dalam, dan juga kanker.
Bahan Aktif Sabun Bayi yang Sebaiknya Dihindari
Jangan hanya membeli sabun bayi karena merk ataupun popularitasnya di media. Banyak produk sabun bayi dari berbagai merk ternama yang ternyata mengandung zat berbahaya untuk kesehatan bayi Anda. EWG (Environmental Working Group) memiliki daftar zat atau bahan aktif sabun bayi yang patut diwaspadai, antara lain:
Triclosan dan Triclocarban
Kedua zat yang sering ditemukan pada sabun anti bakteri ini, diketahui dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kesehatan liver. Selain itu, triclosan dan triclocarban dapat meningkatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Diethanolamine, Monoethanolamine, dan Triethanolamine
Ketiga zat ini dinilai dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal, serta beberapa jenis kanker. Ironisnya, ketiga atau setidaknya salah satu dari zat ini sering ditemukan pada produk sabun bayi.
Phthalates dan Paraben
EWG mengkategorikan kedua zat ini sebagai zat yang sangat berbahaya. Phthalates dan paraben yang digunakan sebagai bahan aktif untuk mengawetkan kosmetik dan produk perawatan kulit telah dilarang penggunaanya di Eropa sejak tahun 2003.
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES)
SLS dan SLES dapat menyebabkan iritiasi pada mata dan kulit bayi. Oleh karena itu, perhatikan tips memilih sabun bayi agar tidak pedih di mata.
Retinyl Palmitate
Bahan aktif ini terbuat dari gabungan asam palmitik dengan retinol. Retinyl pelmitate dapat menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi.
Polyethylene Glycol dan Propylene Glycol
Polyethylene Glycol atau yang sering disingkat PEG dapat menghilangkan minyak pelindung pada kulit dan rambut bayi, sehingga rambut dan kulit bayi menjadi lebih rentan. Sedangkan propylene glycol sering dihubungkan dengan keadaan abnormal pada otak, ginjal, dan hati.
Bagaimana Cara Memilih Sabun Bayi yang Tepat?
Tips memilih sabun bayi yang paling penting adalah berdasarkan jenis kulit si buah hati. Kulit sensitif bayi lebih rentan mengalami iritasi, gatal, ruam, atau kemerahan dibandingkan dengan orang dewasa.
Pemilihan sabun bayi sebaiknya mengandung bahan-bahan alami yang tidak memicu alergi atau hypoallergenic. Selain itu, hindari juga produk sabun bayi yang mengandung bahan aktif berbahaya di atas, alkohol, serta pewangi berbahaya. Berikut beberapa tips memilih sabun bayi yang aman untuk kulit sensitifnya:
Hypoallergenic
Jika pada kemasan sabun bayi terdapat keterangan hypoallergenic, artinya risiko kemungkinan produk tersebut menyebabkan reaksi iritasi atau alergi pada kulit cenderung bisa dikurangi.
pH seimbang
Pastikan sabun mandi bayi memiliki pH yang seimbang. Salah satu caranya yaitu dengan memilih sabun bayi yang disertai keterangan pH balanced yang berarti kadar pH sabun telah diseimbangkan dan disesuaikan agar mendekati nilai pH kulit bayi. Hal ini bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan lapisan kulit bayi.
Tidak mengandung alkohol, pewangi berbahaya, dan paraben
Disarankan untuk memilih sabun bayi yang bebas alkohol dan memiliki aroma wangi untuk menghindarkan risiko kulit bayi mengalami iritasi. Adapun paraben sering digunakan sebagai bahan pengawet dan pencegah kontaminasi bakteri atau jamur pada sebuah produk. Namun, produk dengan kandungan paraben, perlu diwaspadai karena disinyalir memiliki kemungkinan meningkatkan risiko terkena kanker.
Gliserin baik untuk melembapkan kulit
Sabun bayi yang mengandung gliserin cenderung dapat melembapkan kulit bayi sehingga mampu mencegah kulit kering dan iritasi.
Hindari sabun bayi berlabel antibakteri
Kandungan ini memang tidak umum pada produk khusus bayi. Sekilas memang Nampak lebih bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit bayi, namun ternyata sabun antibakteri justru bisa menyebabkan iritasi kulit bayi. Kotoran dan bakteri memang hilang, namun sayangnya minyak alami yang diproduksi tubuh pun ikut hilang. Disarankan untuk memakai sabun yang mengandung pelembap alami terutama untuk mengatasi kulit kering, misalnya sabun dengan kandungan minyak bunga matahari, cocoa butter, atau minyak zaitun.
Setelah memandikan bayi dengan produk sabun mandi bayi, jangan lupa untuk mengoleskan pelembap ke permukaan kulit bayi. Selanjutnya, jangan lupa untuk mengganti popok bayi secara rutin agar terhindar dari iritasi kulit.
Ketika memilih sabun bayi memang diperlukan perhatian khusus mengingat kulit bayi masih sangat sensitif. Tak hanya sabun bayi, produk perawatan bayi yang tak kalah berisiko juga yaitu liquid atau cairan pembersih botol susu bayi. Pastikan semua perawatan bayi yang Anda siapkan untuk si kecil dibeli dari sumber yang resmi, aman, dan memenuhi standar kesehatan di Indonesia.
Tak perlu khawatir, kini Anda bisa mendapatkan beragam obat-obatan, kesehatan, dan kecantikan hingga kebutuhan ibu dan anak secara online melalui Farmaku.com. Semua produknya bergaransi resmi dan legal, selain itu pengirimannya pun dijamin cepat.
Tunggu apa lagi? Segera temukan kebutuhan si kecil hanya di Farmaku.com, platform resmi berbasis apotek modern yang dapat diakses melalui browser Anda di manapun dan kapanpun. Dapatkan juga harga spesial khusus untuk Anda!
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.