Terus Ingin Makanan Manis? Waspada, Bisa Jadi Usus Sudah Bocor
DokterSehat.Com– Makanan manis memiliki rasa yang enak sehingga membuat kita seperti ketagihan dan terus ingin mengonsumsinya. Banyak orang yang bahkan mengaku ingin mengonsumsinya sebagai penghilang stres. Dalam realitanya, makanan manis yang kaya akan gula memang bisa menjadi penambah energi bagi otak sehingga setelah mengonsumsinya kita seperti memiliki semangat baru. Masalahnya adalah, jika keinginan untuk mengonsumsi makanan manis ini berlebihan, bisa jadi hal ini adalah tanda dari usus bocor.
Mengenal kondisi usus bocor
Dalam dunia medis, usus bocor memiliki sebutan interstinal permeability, kerusakan pada bagian usus halus. Kondisi ini membuat berbagai macam partikel, racun, limbah, zat yang tak mampu dicerna atau dibutuhkan tubuh beserta bakteri keluar dari saluran pencernaan dan akhirnya masuk ke dalam aliran darah. Darah pun menjadi kotor dan hal ini akan menyebabkan munculnya perangan dan reaksi alergi. Gejala yang akan kita rasakan bisa berupa sakit kepala sebelah, gangguan perut, eksim, tubuh yang mudah lelah, mengalami alergi makanan, hingga mengalami rematik.
Kebocoran usus juga akan menyebabkan sel-sel usus rusak. Hal ini akan berpengaruh besar pada produksi enzim yang sangat dibutuhkan tubuh untuk mencerna makanan. Hal ini akhirnya berimbas pada tubuh yang tak lagi mampu menyerap nutrisi makanan dan akhirnya berpengaruh besar pada tidak seimbangnya hormon di dalam tubuh dan semakin memburuknya sistem imun.
Penyebab usus bocor
Pakar kesehatan menyebut kondisi usus bocor seringkali terkait dengan pola makan yang tidak sehat. Sebagai contoh, bagi sebagian orang yang memang kesulitan mencerna gluten, produk susu, atau kedelai, maka saluran pencernaan akan bekerja keras untuk mengolahnya dan justru memberikan dampak berupa munculnya usus bocor. Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu seperti antibiotik, steroid, hingga pereda nyeri dengan sembarangan tanpa resep dokter juga bisa menyebabkan dampak yang sama.
Jika kita termasuk dalam orang yang sering mengonsumsi makanan yang tidak higienis, maka risiko untuk terkena masalah usus bocor juga akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh akhirnya merusak lapisan pada usus. Masalahnya adalah bakteri-bakteri ini juga bisa saja menyebabkan infeksi di dalam saluran pencernaan yang tentu bisa sangat berbahaya.
Beberapa gejala usus bocor yang patut untuk kita waspadai
Pakar kesehatan menyebut gejala usus bocor yang paling umum seperti diare akut atau sembelit parah. Perut yang terasa sering merasakan kembung sehingga membuat frekuensi buang air besar meningkat, gangguan malnutrisi, pelemahan sistem kekebalan tubuh, gangguan fungsi kognitif otak, kelelahan berlebihan, munculnya gangguan kesehatan kulit seperti jerawat atau eksim, rasa nyeri pada persendian, dan munculnya beberapa penyakit autoimun seperti rematik, penyakit Chron’s dan penyakit Celiac
Selain itu, gejala lain yang patut untuk diwaspadai adalah keinginan berlebihan untuk mengonsumsi makanan manis, tinggi gula, dan karbohidrat. Meskipun makanan-makanan ini bisa mengenyangkan dan memberikan asupan energi, kita bisa terus menginginkannya seperti ketagihan.
Pakar kesehatan juga menyebut adanya kemungkinan munculnya sensasi nyeri parah pada perut kiri bawah atau pinggang bagian kiri. Jika kita mengalami berbagai gejala tersebut, mau tidak mau kita harus memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter demi mengatasinya.
Menangani usus bocor
Selain mematuhi saran dokter baik itu berupa minum obat secara teratur atau menjalani prosedur lainnya, pakar kesehatan menyarankan penderita usus bocor untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Sebagai contoh, mereka sebaiknya mulai memperbaiki pola makan. Pastikan untuk makan tepat waktu dan memperbanyak asupan makanan tinggi serat seperti buah atau sayur. Selain itu, hindari makanan pedas, makanan asam, makanan berlemak, dan minuman beralkohol. Mereka juga sebaiknya memperbanyak asupan air putih dan rajin-rajin membersihkan area kemaluan.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.