Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Minum Vitamin C Bisa Mengatasi Flu?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

jeruk-vitamin-c-doktersehat
Photo Source: Freepik

DokterSehat.Com– Saat sedang terkena flu, banyak orang yang menyarankan kita untuk lebih banyak beristirahat dan tidak terburu-buru minum obat. Kita juga disarankan untuk minum vitamin C demi membantu mengatasinya. Hanya saja, menurut pakar kesehatan, vitamin C sepertinya tidak banyak membantu untuk mengatasi penyakit ini.

Kaitan antara vitamin C dan flu

Pakar kesehatan Heather Mangieri dari Academy of Nutrition And Dietetics menyebut ada banyak sekali kesalahan informasi terkait dengan vitamin C. Hal ini biasanya disebabkan oleh suplemen ini yang memang cenderung aman untuk kita konsumsi.

Hanya saja, awal mula dari kesalahan informasi tentang kemampuan vitamin C dalam menyembuhkan flu sepertinya berasal dari seorang peneliti terkenal bernama Linus Pauling. Linus percaya bahwa vitamin C bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit ringan. Hanya saja, pendapatnya sebenarnya didasari oleh penelitian yang kontroversial dan hasilnya tidak disetujui oleh pakar kesehatan lainnya. Sayangnya, hal ini dipercaya oleh banyak orang hingga saat ini, meskipun Linus telah lama meninggal.

Sebagian penduduk Amerika Serikat rutin minum suplemen vitamin demi mencegah penyakit. Padahal, para ahli nutrisi menyebut tindakan ini tidak akan memberikan manfaat tersebut. Bahkan, meskipun kita mengonsumsi vitamin C dosis tingi, tetap saja kita akan mudah terkena flu saat banyak orang yang terkena masalah kesehatan ini.

Menelaah kesalahan informasi tentang vitamin C

Pada zaman dahulu, banyak pelaut yang berlayar melintasi samudera jarang mengonsumsi buah dan sayur sehingga membuat mereka mengalami gejala kekurangan vitamin C seperti gusi yang membengkak dan mengalami peradangan parah. Kasus seperti ini sangatlah jarang terjadi di masa kini, bahkan di negara berkembang sekalipun. Hanya saja, jika kita tidak mendapatkan asupan vitamin C hingga 10 mg per hari, maka risiko terkena gejala ini meningkat.

Para pelayar pada zaman dulu menghindari gejala ini dengan cara mengonsumsi jeruk dan lemon. Perkembangan dunia kesehatan menghasilkan fakta bahwa kandungan di dalam jeruk dan lemon, yakni vitamin C inilah yang mengatasi masalah kesehatan tersebut.

Linus Pailing pun melakukan penelitian lebih mendalam tentang vitamin C pada 1949. Pada tahun 1960, Linus menyebutkan bahwa mengonsumsi 3.000 mg vitamin C setiap hari bisa mencegah penyakit dan membuat kita hidup lebih lama. Bahkan, Linus sendiri sampai mengonsumsi 18.000 mg vitamin C setiap hari demi hidup sehat.

Hanya saja, saran ini sepertinya terkait dengan bisnis suplemen vitamin C. Pada Januari 1971, sebuah media di Oregon menyebut penjualan suplemen vitamin C naik 10 kali lipat semenjak Linus mengeluarkan rekomendasi untuk mengonsumsinya setiap hari. Apalagi ia juga menyebut vitamin C bisa membuat kasus flu bisa benar-benar lenyap dari muka bumi.

Penelitian terbaru justru membuktikan bahwa vitamin C tidak mengatasi flu dengan signifikan

Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari Cochrane yang dilakukan dengan mengecek 30 studi sebelumnya menghasilkan fakta bahwa minum vitamin C hanya akan meringankan flu sebanyak 8 persen. Hal ini berarti, jika kita terkena flu selama 5 hari, dampaknya hanya akan berkurang selama 10 jam. Meskipun kita menambah dosis vitamin ini, efeknya tidak akan begitu terasa.

Bahkan, jika kita mengonsumsi vitamin C dengan dosis yang berlebihan atau lebih dari 2.000 mg, para ahli dari National Institutes of Health menyebut hal ini bisa membuat kita lebih rentan terkena kram perut, diare, dan mual-mual. Selain itu, sebuah penelitian di Swedia juga menyebutkan bahwa pria yang mengonsumsi suplemen vitamin C berlebihan lebih rentan terkena batu ginjal.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.