Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makanan Manis Sebabkan Diare?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

kue-manis-doktersehat
Photo Source: Flickr/jonathanmcintosh

DokterSehat.Com– Apa yang kita makan akan berpengaruh besar pada sistem pencernaan kita. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi makanan yang sangat pedas, maka kita akan lebih rentan mengalami sakit perut atau diare. Hanya saja, jika kita terlalu sering mengonsumsi makanan manis, dampak yang akan dialami juga sama, yakni memicu diare. Sebenarnya, bagaimana bisa makanan manis mampu menyebabkan dampak ini.

Dampak mengonsumsi makanan manis.

Menurut sebuah penelitian, mengonsumsi makanan manis, khususnya yang memiliki kandungan pemanis buatan akan mempengaruhi cairan di dalam usus dan kondisi kotoran. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan diare. Sebagai informasi, beberapa jenis pemanis buatan seperti sorbitol atau mannitol, kandungan yang bisa ditemukan di dalam permen karet atau beberapa jenis produk yang diklaim bebas gula ternyata memang bisa memicu diare.

Selain itu, jika di dalam makanan manis yang kita konsumsi memiliki kandungan laktosa dan kita termasuk dalam orang yang mengalami intoleransi laktosa, maka kita pun akan lebih rentan untuk terkena diare.

Meskipun begitu, pakar kesehatan menyebutkan bahwa diare seringkali terkait dengan virus, bakteri, atau adanya parasit yang berasal dari makanan atau minuman yang kita konsumsi. Karena alasan inilah kita memang sebaiknya selalu memperhatikan kehigienisan makanan atau minuman sebelum mengonsumsinya.

Makanan yang sebaiknya dihindari saat diare menyerang

Selain tidak sembarangan dalam mengonsumsi makanan manis atau makanan pedas, pakar kesehatan menyarankan kita untuk menghindari beberapa jenis makanan atau minuman saat diare agar penyakit ini tidak menjadi semakin parah.

Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya kita hindari.

  1. Kopi

Kopi memiliki kandungan kafein yang bersifat diuretik dan pencahar. Hal ini berarti, mengonsumsinya akan menyebabkan kontraksi pada usus dan akhirnya membuat aktivitas buang air besar berlangsung dengan lebih parah. Selain itu, kandungan asam di dalam kopi juga bisa membuat produksi empedu meningkat dengan signifikan, kondisi yang bisa membuat diare menjadi lebih parah.

  1. Produk susu

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, di dalam produk susu memiliki kandungan laktosa. Padahal, banyak orang di Indonesia yang mengalami intoleransi laktosa yang bisa saja menyebabkan gejala diare. Jika kita termasuk dalam orang yang memiliki kondisi ini, ada baiknya menghindari produk susu saat terkena diare agar kondisi ini tidak menjadi semakin parah.

  1. Buah jeruk

Meskipun tinggi serat dan vitamin C, jeruk bisa jadi kurang baik untuk dikonsumsi saat diare menyerang karena bisa memiliki sifat asam yang bisa membuat produksi asam lambung naik. Kita pun akan lebih rentan terkena gejala mual-mual atau sensasi tidak nyaman pada perut.

    1. Alkohol

Minuman beralkohol bisa menyebabkan kontraksi usus berlangsung dengan lebih cepat dan akhirnya membuat gejala diare menjadi semakin parah. Saat kita berada dalam kondisi sehat pun sebaiknya tidak mengonsumsi minuman ini karena dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

  1. Keripik kentang

Keripik kentang dan beberapa jenis produk makanan olahan memiliki kandungan olestra yang bisa membuat gejala diare seperti frekuensi buang air besar meningkat dengan signifikan.

  1. Daging merah

Daging merah seperti daging sapi atau daging kambing memang sangat nikmat untuk dikonsumsi. Sayangnya, makanan ini sangat sulit dicerna oleh saluran pencernaan dan akhirnya membuat gejala diare menjadi semakin parah. Selain itu, kandungan di dalam daging merah juga bisa menyebabkan peradangan pada tubuh yang tentu akan membuat diare semakin memburuk.

  1. Brokoli

Meskipun tinggi serat, brokoli, kubis, serta kembang kol memiliki kandungan karbohidrat kompleks yang ternyata sulit dicerna oleh usus dan akhirnya membuat diare menjadi semakin parah.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.