Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Gangguan yang Terjadi Setelah Melakukan Seks

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

gangguan-pasca-berhubungan-seks-doktersehat

DokterSehat.Com – Selama ini kita selalu beranggapan kalau melakukan seks hanya memberikan rasa nikmat saja pada pria dan juga wanita. Padahal seks juga menyebabkan banyak masalah kalau tidak dilakukan dengan benar. Seks juga bisa memicu cedera dan gangguan lainnya yang cukup parah.

Kalau Anda tidak mau mengalami gangguan saat melakukan seks, ada baiknya memperhatikan beberapa kondisi di bawah ini. Masalah yang terjadi di bawah ini bisa menjadi kronis dan menyebabkan banyak masalah pada tubuh. Oleh karena itu, selalu berhati-hati agar seks tidak membahayakan tubuh.

Gangguan yang terjadi setelah seks

Gangguan yang terjadi setelah melakukan seks ada banyak. Berikut beberapa gangguan yang sering terjadi.

  1. Mengalami keputihan

Keputihan bisa terjadi pada wanita kapan saja khususnya setelah melakukan seks. Keputihan ini bisa terjadi secara alami atau karena ada infeksi dari bakteri. Kalai keputihannya alami tidak akan ada aroma yang terlalu pekat dan busuk. Selian itu warnanya juga hanya putih.

Sementara itu keputihan patogen terjadi dengan aroma tidak sedap dan warna cairannya kehijauan. Vagina yang terkena keputihan jenis ini biasanya akan terasa gatal dan panas.

  1. Perdarahan

Perdarahan bisa terjadi pada vagina kalau seks dilakukan terlalu kasar. Selain itu, gangguan pada vagina seperti endometriosis hingga mioma juga memicu kondisi perdarahan ini. Kalau perdarahan yang muncul hanya sementara Anda bisa mengabaikannya.

  1. Cedera pada penis dan vagina

Seks yang terlalu intens dan tidak memiliki kontrol yang baik bisa menyebabkan masalah pada kemaluan. Vagina bisa saja robek dan penis akan parah di beberapa sisinya. Cedera ini muncul karena pasangan tidak memilih gaya seks dengan benar.

  1. Infeksi menular seksual

Infeksi penyakit menular seksual juga bisa terjadi pasca seks. Kalau sala satu dari pasangan memiliki penyakit entah itu gonore, klamidia, HPV, hingga HIV virus bisa masuk dan akhirnya menyebabkan masalah yang besar dengan tanpa mirip sekali dengan keputihan patogen.

  1. Bau kemaluan tidak sedap

Gangguan ini mungkin tidak berdampak besar pada aktivitas seks selanjutnya. Namun, kemaluan yang terlalu bau bisa menyebabkan seseorang tidak nyaman. Bahkan, bau dari penis dan vagina bisa tercium dari luar sehingga Anda tidak akan nyaman berada di dekat banyak orang.

Kemaluan menjadi bau karena ada sisa cairan kelamin yang ada di penis dan juga vagina. Selain itu, kemungkinan besar ada bakteri yang menempel dan menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Cara melakukan seks yang aman

Seks yang aman harus dilakukan agar aktivitas ini berjalan lancar dari awal hingga akhir. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar seks bisa berjalan dengan lancar.

  • Lakukan seks dengan lebih santai dan tidak terlalu tergesa-gesa. Selama ini seks dilakukan tanpa pertimbangan apakah kemaluan akan terjadi luka atau tidak. Padahal kemaluan bisa terjadi luka baik itu vagina atau penis kalau dilakukan secara serampangan.
  • Pilih posisi seks yang benar. Tidak semua orang cocok dengan posisi seks tertentu. Kalau posisi seks yang salah dilakukan bisa memicu Anda dan pasangan mengalami cedera dan jatuh.
  • Gunakan pengaman kalau Anda tidak benar-benar tahu apakah pasangan benar-benar memiliki kondisi kemaluan yang bersih. Kalau Anda dan pasangan sama-sama tahu kondisi kesehatan terkini tidak akan menjadi masalah. Seks bisa dilakukan kapan saja tanpa perlu khawatir dengan banyak hal.
  • Kalau pasangan sedang hamil, kondom wajib digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi. Biasanya infeksi ini menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan dan kemungkinan besar mengganggu janin.
  • Usahakan untuk mandi terlebih dahulu sebelum melakukan seks. Dengan mandi terlebih dahulu tubuh akan lebih bersih sehingga penyakit atau bakteri yang menempel di tubuh bisa luntur.
  • Setelah melakukan seks, pasangan tidak disarankan untuk langsung tidur. Lebih baik segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan kencing agar kotoran di dalam kemaluan keluar.
  • Pertimbangkan tempat untuk melakukan seks. Kalau di kamar atau tempat yang nyaman mungkin tidak akan jadi masalah. Namun, kalau di kamar mandi atau di dalam air harus hati-hati dengan kecelakaan dan infeksi.

Kapan harus datang ke dokter?

Tidak semua masalah yang muncul setelah seks harus mendapatkan perawatan yang serius dari dokter. Namun, kalau tanda di bawah ini sudah muncul, Anda harus segera membawanya ke dokter.

  • Perdarahan yang cukup intens. Kalau perdarahan yang terjadi tidak intens dan segera berhenti, Anda tidak perlu ke dokter. Namun, kalau terus terajadi dan menyebabkan gangguan lainnya, segera ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.
  • Muncul rasa gatal dan panas di area vagina dan penis. Rasa gatal ini biasanya tidak mudah diatasi sehingga Anda harus menyembuhkannya. Kemungkinan besar, kondisi ini disebabkan oleh penyakit menular seksual.
  • Muncul keputihan dengan tekstur dan warna yang tidak normal. Keputihan yang normal berwarna putih susu. Sementara itu keputihan yang tidak normal biasanya akan muncul dalam bentuk cairan kehijauan, kekuningan, dan agak kemerahan karena ada bercak darah.
  • Muncul rasa nyeri yang tidak bisa dihentikan. Rasa nyeri ini biasanya muncul lagi saat berhubungan badan. Kalau Anda mengalami ini jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter secepat mungkin.
  • Ada cedera seperti robek di vagina yang terlalu besar atau patah pada penis akibat seks yang dilakukan terlalu intens.

Gangguan atau masalah yang timbul setelah seks ada banyak. Meski demikian, Anda tetap bisa mengatasi dan mencegahnya dengan baik. Terpenting dari semua, biasakan untuk melakukan seks dengan aman apa pun kondisi dan alasannya. Dengan begitu, risiko yang muncul bisa dicegah.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.